WAINGAPU, JUBIR.id – Harga beras di pasaran Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan. Bahkan beras rusak dijual seharga Rp12.000 per kilogram, lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) Bulog sebesar Rp950.000 per kilogram.
Sedangkan beras kualitas premium dijual dengan harga Rp17.000 per kilogram dari harga normal Rp13.000 per kilogram. Namun, di beberapa pedagang masih diperoleh dengan harga Rp15.000 per Kilogram.
Hal tersebut disampaikan Kepala Cabang Bulog Kabupaten Sumba Timur Zulkarnaen, saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, Kamis (26/1/2023).
Untuk menurunkan harga beras di pasaran, kata Zulkarnaen, Bulog Sumba Timur menggelar Operasi pasar beras mulai hari ini, Kamis (26/1/2022), yang akan berlangsung beberapa bulan kedepan. “Jadi yang terjadi di Sumba bukan krisis beras, tapi gejolak harga yang luar biasa”, kata Zulkarnaen menambahkan.
Dikatakan Zulkarnaen, Operasi pasar beras menggunakan stok yang ada di gudang Bulog. Sementara sebanyak 850 ton beras sedang dalam perjalanan dengan kapal dari Kupang ke Sumba Timur. Kapal yang mengangkut beras akan beras tersebut dijadwalkan sandar di pelabuhan Waingapu pada akhir pekan ini. (L. Ng. Mbuhang)
